Metta setengah diseret dibawa oleh kedua pramuniaga itu ke salah satu sudut toko itu. Karena bersalah Metta mengikuti saja ketika keduanya membawa Metta dan mulai memarahinya.
"Sekarang, gimana caranya mbak akan bayar kristal kontainer itu?" tanya salah satu pramuniaga dengan ketus. Seorang lagi malah mendorong bahu Metta sambil mendesaknya untuk membayar.
"Makanya kalo emang gak punya uang gak usah kemari, malu-maluin aja," hardik temannya yang mendorong bahu Metta. Metta bingung harus menjawab apa.
"Saya memang gak punya 350 juta sekarang, tapi saya punya uang mungkin bisa jadi jaminan," tawar Metta takut-takut. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk bisa membayar.
"Huh, memangnya berapa yang mbak punya?" balas pramuniaga itu lagi dengan nada mengejek dan mulai tinggi. Metta mengigit bibir bawahnya, ia bingung bagaimana cara menjawabnya.