Chapter 219 - 219

Pramuniaga toko terlihat sangat ketakutan, begitu melihat seorang pengunjung memecahkan sebuah water container dari kristal. Benda itu cukup besar dan ketika pecah membuat suara yang cukup menarik perhatian. 

 

 

Pramuniaga itu pun menghampiri Metta yang mulai pucat. Sementara Arka tersenyum mengejek melihat Metta mulai dikerubungi oleh beberapa pramuniaga yang seolah hendak menghakiminya.

 

 

"Mbak harus ganti kristal itu," Metta meringis dan meminta maaf. 

 

 

"Ah, saya benar-benar minta maaf, saya gak sengaja,".

 

 

"Tapi itu tetap harus diganti. Water container itu cuma dibuat satu buah itu limited edition," ujar pramuniaga lainnya. Metta melebarkan matanya, rasanya hidupnya akan berakhir saat itu juga. 

 

 

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS