Gaara memandang bibir Metta yang berwarna pink dan kini terluka karena ia terlalu agresif mencium. Ia kemudian mencium lagi dan merasakan rasa besi khas darah dimulutnya. Gaara tidak perduli dan masih terus mencium Metta yang berusaha lepas dan tidak mau membalas ciuman Gaara sama sekali.
"Kamu benar-benar gak mau cium aku?" tanya Gaara lagi dengan suara rendah dan memandang lekat mata Metta. Metta meremas kemeja Gaara didadanya, dan mencoba menenangkan Gaara yang agresif.
"Aku gak berbuat apapun sama Fabian, kami hanya mengobrol tentang kejadian tiga tahun lalu," jawab Metta dengan suara rendah. Gaara mengerutkan kening tapi tidak mau melepaskan Metta.