Chapter 213 - 280

Metta mulai bergumam pada dirinya sendiri apakah mungkin jika ia kehilangan ingatannya. Fabian tidak memberi tanggapan apapun. Sejenak ia terpana pada bola mata Metta yang bulat dan polos. Mata Metta tergolong mata yang indah dengan bola mata bulat dan bulu mata yang lentik alami. 

 

 

Fabian ingat yang pertama kali dikatakan oleh Gaara Syailendra ketika ia diminta mengingat wajah gadis yang telah tidur dengannya. Dia selalu mengatakan hal yang sama.

 

 

"Matanya, aku ingat matanya," ucap Gaara Syailendra saat itu. 

 

 

"Fabian, apa menurut kamu aku bisa kehilangan ingatan tanpa aku sadari? Apa itu mungkin terjadi?" ujar Metta mendesak dan membuyarkan lamunan Fabian tentang kejadian 3 tahun lalu. 

 

 

"Aku gak tau apa ada orang bisa kehilangan ingatannya begitu saja, setau ku itu bisa terjadi jika ada kecelakaan," Metta menghela nafas beratnya dan terlihat kecewa.

 

 

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS