Metta sangat menikmati pemandangan balkon menjelang senja di griya tawang tempatnya tinggal kini. Ia sedang membaca buku sambil melihat langit, ketika Fabian datang dan mengobrol dengannya. Fabian orang yang menyenangkan. Ia mungkin kaku karena pekerjaannya, tapi sesungguhnya Metta sangat nyaman dengan Fabian.
"Tempat ini bagus, aku suka pemandangannya," Fabian tersenyum mendengar pujian Metta pada pemandangan yang sedang mereka lihat.
"Pak Syailendra sengaja memilih penthouse ini, karena menurutnya dari sini pemandangannya cukup bagus," Metta tersenyum dan mengangguk.
"Oh ya, kira-kira kamu butuh berapa pelayan untuk menemani kamu disini?" tanya Fabian sambil saling mengesekkan kedua telapak tangannya. Metta mengerutkan kening dan menggeleng.
"Aku gak butuh pelayan, aku terbiasa mengurus semua hal sendiri," jawab Metta sembari tersenyum.