Chapter 173 - 172

Inggrid mendorong Metta hingga terjatuh setelah melontarkan kalimat-kalimat yang sangat menyakitkan hati Metta. Airmata Metta jatuh setitik di pangkuannya karena tidak bisa lagi ditahannya. Tapi Metta mencoba tenang dan tidak emosi. Ia tau ia sedang berada di titik terendah dalam hidupnya dan melawan kakaknya tidak akan membuat perasaannya jadi lebih baik. Metta hanya harus pergi dari ruangan itu secepatnya.

Metta mencoba bangun perlahan dan berdiri sendiri. Matanya berkaca-kaca tapi ia berusaha tidak terisak. Ia telah terbiasa menerima hinaan dan cacian dari banyak orang selama hidupnya dan tidak membalas mungkin adalah kelemahannya. 

"Kak Inggrid gak usah khawatir, Metta janji gak akan pernah ngedeketin Arka lagi," ujar Metta setelah ia berdiri dan mengangkat wajah nya melihat mata Inggrid. Inggrid yang berdiri di depan Metta hanya menyengir sambil tersenyum sinis.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS