Suara-suara itu sungguh mengganggu untuk Metta. Ia butuh ketenangan mengerjakan apapun yang sedang ia lakukan. Sekalipun itu hanya menimbang bahan-bahan untuk membuat es krim tapi tetap saja Metta tidak menyukai keributan. Ia mencoba mengindahkan suara-suara teriakan yang terdengar seperti fansgirling sebuah band terkenal. Begitu berisiknya hingga membuat Metta harus menghentikan nya menimbang bahan dan hendak memulai membuat es krim.
Metta membuka celemek dan melemparnya ke konter dapur sambil menopang kedua tangannya di pinggang. Ia menoleh ke arah luar, meski tidak bisa melihat langsung apa yang terjadi tapi ia tau itu pasti perbuatan Gaara dan wanita-wanita yang dibawanya.
"Apaan sih diluar berisik banget?" umpat Metta kesal sambil berkacak pinggang. Ia menutup mata beberapa kali sebelum menarik nafas dan menenangkan diri.