Hari mulai pagi dan matahari mulai malu-malu naik dari peraduannya menyinari bumi. Wangi embun bercampur tanah yang lembut tercium jika pagi-pagi menginjakkan kaki di hamparan rumput mansion Syailendra. Penyiram otomatis rumput telah hidup dan menyiram lapangan besar, taman bunga serta hamparan rumput di depan hutan belakang mansion. Pemandangan yang sangat menenangkan namun jika mengingat yang sudah terjadi kemarin maka potret ketenangan mansion itu hanyalah palsu belaka.
Gaara Syailendra sang pemilik mansion dan hutan itu ternyata tidak bisa tidur semalaman. Usai ia membuang Metta ke hutan di belakang mansionnya, ia malah tidak tenang. Dia mencoba tidur namun matanya tidak mau terpejam. Ia selalu ingin tau apa yang dilakukan Metta dan apakah ia sudah menyerah.