Tidak ada hal lain yang dilihat Metta pada mata Gaara saat ini kecuali gairah dan keinginannya untuk menyentuh Metta. Pria itu hanya ingin terus memanfaatkan Metta untuk kesenangan pribadinya. Sedangkan Gaara hanya melihat kebencian di mata Metta. Gadis itu membuat hatinya mulai bingung. Ia terus bertanya mengapa ia tidak sedikitpun mengakui apa yang sudah terjadi diantara mereka. Sementara Gaara bahkan tidak bisa melupakan yang telah terjadi tiga tahun lalu.
Nafas Gaara masih berhembus menyentuh hidung Metta, ia masih memandang gadis itu dengan lekat berharap ia akan menyerah dan tidak lagi melawan. Tapi Metta bukanlah seperti gadis yang biasa ia temui. Ia pantang menyerah dan tidak mau pasrah.ย
"Jangan sentuh aku lagi" ujar Metta begitu Gaara melepaskan ciumannya.
"Kenapa?" Gaara balas bertanya dengan suara rendah. Metta mulai membuatnya terus penasaran.
"Aku gak suka" Gaara mendengus sinis dan menyeringai.
"Kenapa kamu gak sama aku aja?"