Gaara berdiri di depan pintu sambil mengerutkan kening melihat Metta yang tersenyum membawa semangkuk es krim. Ia melipat tangan dan mulai memandang Metta dengan tatapan aneh. Mau apa gadis ini kemari – pikirnya.
Senyum Metta perlahan memudar, sepertinya bukan ide bagus memberi pria ini es krim. Dia tidak terlihat seperti seorang penyuka es krim. Gaara hanya terus memandang bahkan tidak bertanya ada apa. Terpaksa Metta menjelaskan tanpa ditanya.
"Aku bawa es krim vanila buat kamu" ujar Metta sambil mencoba ramah. Sabar Metta, kasih es krim nya dan langsung pergi – ujar Metta dalam hatinya. Gaara tidak menjawab malah memicingkan mata dan terus memandang Metta.