Sudah tiga jam lamanya Vanessa dan juga Regan beradaptasi di mobil. Buah apel yang dia belikan juga sudah nyaris habis. Tinggal satu buah yang dia pegang saja. Dan nyatanya sampai jam dua dini hari Regan sama sekali tidak menemukan anggur hijau. Dua juga hanya melihat banyaknya ruko, toko, atau rumah yang sudah tutup. Jalanan juga sudah sepi, hanya ada beberapa kendaraan saja yang lewat termasuk bakal liat, yang baru saja mengalami kecelakaan di jalan raya. Entah bagaimana nasib orang itu, Regan sama sekali tidak peduli. Toh, itu bukan urusannya, siapa suruh balapan liar di jalan raya dan untuk begini? Sedangkan sirkuit aja ada kenapa malah nantang malaikat maut?
"Sayang udah jam dua." kata Regan.
Vanessa menoleh sejenak. "Iya. Terus kenapa?"
"Pulang yuk, semua penjualnya sudah tutup."
Karena memang tidak mendapatkan apapun akhirnya wanita itu mengangguk. Dia ikut pulang malam ini dengan Regan, apelnya juga sudah habis dan perut Vanessa juga sudah kenyang.