Gue hanya bisa menunduk tanpa melihat apapun,karna gue gak mau liat calon suami gue di benak gue pasti dia jelek banget secara umur nya beda 3 tahun sama gue coba.
Tak lama gue pun duduk disofa pas depan keluarga mereka terlihat ada calon ibu mertua ,calon ayah mertua dan si calon suami itu.
"Jadi maksud saya datang kesini untuk melamar anak bapak yang bernama ceisya kanza"ucap pak calon suami
Gue seketika kaget ketika mendengar kata-kata itu,suara itu seperti suara si dosen kulkas,dikarenakan gue penasaran gue pun melihat ke arah depan tempat duduk ternyata yang ada di depan gue si dosen kulkas yang dinginnya masyaAllah
"Saya gimana anak nya aja tapi kalau saya dan istri sudah setuju"ucap papa
"Jadi kamu mau menerima lamarannya?"tanya mama
"I-ya aku mau"ucap gue dengan gugup dibalas dengan senyum dari si dosen kulkas masyaAllah manis bangett senyumnya
"Alhamdullilah kalau kaya gitu,sekarang mau tunangan dulu atau langsung nikah"ucap ayah pak razka
"Kalau nikah dua minggu lagi gimana"usul pak razka lalu ditanggapi dengan anggukan oleh papa dan mama
"Baiklah kalau begitu pernikahannya dua minggu lagi"ucap papa yang disetujui oleh ayah pak razka
"Udah yuk kita makan dulu"ajak mama
Kami pun berjalan kearah meja makan lalu kami makan masakan yang sudah mama masak gue berhadapan dengan sidosen dingin yang menggunakan kemeja putih dan celana hitam disela-sela makan pak razka menatap ke arah gue lalu gue membalas dengan tatapan sinis.
Setelah selesai makan malam si pak razka mengajak gue untuk ke halaman belakang rumah.
"Bu,saya izin mau ngobrol sama kanza di halaman belakang"ucap pak razka sembari meminta izin kepada mama lalu di balas dengan anggukkan mama
"Boleh dong"ucap mama
"Apaansih ini emak masa gue dibolehin berudaan ama ini bapak kolot"gumam gue dalam hati sembari cemberut
Lengan gue ditarik dibawa ke halaman belakang,biar gak munafik cuman mau bilang kalau si pak razka ini ganteng banget sumpah kalau di liat dari belakang.
"Pak ngapain sih bawa saya kesini,ganggu orang lagi main hp aja"protes gue kepada pak razka yang sedang berdiri di depan gue
"Udah kamu duduk dulu disini"ucap pak razka sambil menunjuk bangku taman berwarna putih
"Ada apasih?"tanya gue dengan nada sinis
"Apa alasan kamu menerima lamaran saya?"tanya pak razka
"Saya dipaksa"jawab gue dengan menekankan kata dipaksa
"Bukan karena suka?"tanya ia
"Iya gak lah,kan saya udah bilang dipaksa"ucap gue sambil menatap sinis
"Sejujurnya saya yang mau sama kamu dengan tulus,saya emang cinta sama kamu"ucap pak razka sambil menyilangkan tangan di depan badannya
"Nih saya mau nanya balik kenapa bapak bisa cinta sama saya,apa yang bapak suka dari saya?"tanya gue
"Karena kamu baik,humoris,lembut ,penyayang tapi kalau kamu diusik kamu bakal galak banget"ucap pak razka
"Banyak pak wanita yang lebih baik dan lebih can-"ucap gue lalu terpotong karena jari telunjuk pak razka yang membuat mulut gue tertutup
"Gak kamu dimata saya udah sempurna"ucap pak razka yang buat pipi gue memerah
"Gak apa-apa kamu belum cinta sama saya tapi kita tunggu bentar lagi kamu pasti suka sama saya"ucap pak razka sambil tersenyum manis ke arah gue