Namun, adegan berikut hampir membuatnya menunduk lagi.
Ketika cakar tajam burung itu menyentuh jaring cahaya, tampaknya burung itu menangkap benda nyata, bukan cahaya. Burung itu menariknya dengan marah, lalu jaring cahaya tersebut menghilang tanpa jejak dalam sekejap.
"Huh ..." Jelita Wiratama melepaskan tangan yang selalu dia tempatkan pada burung itu, lalu menjabat lengannya, merasa bahagia.
Setelah momen krisis barusan, dia menjadi bijak dalam keputusasaan, dan setelah dia mengalami peningkatan, dia menyadari jenis kemampuan baru yaitu dekomposisi substansial!
Dia mulai menantikan kemampuan baru apa yang akan muncul setelah kemampuannya mencapai level C?
"Hei, kenapa kamu terlihat seperti ini?" Jelita Wiratama berbalik, dan melihat Dimas Mahendra dan Budi Irawan sama-sama menatapnya dengan ekspresi aneh, yang satu berpikir, yang lain menatap dengan penuh ketidakpercayaan.