Fira mendongak dan tersenyum padanya "Aku jelas tidak membutuhkan dia untuk menyumbang."
Indra dikirimi pesan lagi, dan balasan di sana persis sama dengan Afgan.
Fira merasa tangan Ardi di pinggangnya menegang, dan dia akan mencubit pinggangnya.
"Banyak sekali orang yang mau mengeluarkan uang untukmu."
Ardi menggertakkan gigi, seolah dia mengunyah gigi geraham posteriornya.
Fira tertawa, tapi hatinya merasa sedikit bersalah. Di depan Ardi, dia telah mencoba yang terbaik untuk tidak peduli, tapi banyak hal terjadi di luar kendalinya.
Setelah menunggu lama, Ratih baru menelepon empat puluh menit kemudian dan dia masih berdiri kokoh di atas tumitnya sampai dia mati rasa.
Dia segera menjawab telepon, "Bagaimana, siapa yang menyumbangkan gedung?"
"Aku juga tidak tahu, pihak lain mentransfer 20 milyar ke rekening kampus secara anonim, dan kemudian ketua dewan direksi menerima pesan yang mengatakan bahwa itu disumbangkan atas namamu."