"Rin, itu orang tuaku. Ingat pesanku tadi, kan?" Kata Kei.
"Iya aku ingat.." Kata Rin malas.
"Jawab yang jelas Rin!"
"Cih, iya aku ingat dengan sangat jelas dan gamblang. Jangan meragukan kemampuan mengingatku!" Kata Rin percaya diri. Nyatanya ia memang cerdas otaknya dan dapat dengan mudah mengingat banyak hal.
"Aku tadi menyuruh apa?" Tes Kei.
"Aku cukup berkata 'YA' tentang apapun yang kau katakan, kan?"
"Hn, awas saja jika kau berani berkata 'TIDAK', tidak hanya aku mengupload video nista ini ke Youtube atau menayangkannya di tv, aku juga akan membuat kopiannya dan dijual!" Ancam Kei.
Rin geram. Kei memang suka seenaknya saja. "Berani kau lakukan itu, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri. Aku akan mengulitimu dan memutilasimu sampai ke bagian terkecil tubuhmu. Aku akan mengubur jasadmu terpisah-pisah di setiap pembatas negara ini sebagai monumen!" Rin juga tak mau kalah dengan Kei.
Meski Rin di posisi yang tak diuntungkan, tapi bukan berarti ia harus pasrah saja dengan penindasan yang Kei lakukan padanya.
Bulu kuduk Kei berdiri. Ngeri juga ancaman Rin. Apa lagi Rin mengucapkannya dengan ekspresi seperti itu. Santai dan tanpa beban padahal kata-katanya itu sangat kasar untuk ukuran seorang cewek.
Kei paham satu hal. Rin berbakat menjadi psikopat.
"Wanita cantik berpakaian tradisional itu adalah ibuku, sebelahnya adalah ayahku. Kau melihatnya?" Kai menunjukkan arah yang sama sekali lagi.
Rin melihat arah yang ditunjuk Kei. Wah, kebetulan. Orang tua Kei satu tempat dengan orang tuanya.
Kumpulan itu ada oramg tua Kei, keluarganya, dan keluarga Agara juga.
"Iya, aku hanya harus berkata iya, kan?" Rin kembali menegaskan. Ia tak mau salah lagi, kalu sampai salah berakhir sudah 'masa depannya' jika Kei sungguh-sungguh mengupload video nista itu ke Youtube.
"Hn." Kei mengangguk.
"Oh iya, karena aku sudah melihat keluargaku, tak perlu menunggu sampai jam 8 nanti, kau juga harus membantuku menjadi pacarku. Kau harus bilang pada orang tuaku. Akuilah kalau kita sudah menjalin hubungan cinta selama sebulan ini. Kau lihat laki-laki bermasker hitam itu, kan?"
"..." Kei kembali mengangguk.
"Dia adalah papaku... Kau hanya perlu mengakuinya di hadapannya. Bilang saja kau kekasihku. Setelah itu selesai. Selesai! Tugasmu beres... Aku akan menuruti apapun permintaanmu."
"Baiklah. Tidak masalah... Aku juga ingin melakukan hal yang sama. Mengakulah kalau kita sedang jatuh cinta di depan orang tuaku!"
Jatuh cinta?
"HE? Tu...Tunggu sebentar..."
Kei langsung 'menyeret' Rin menuju kumpulan para orang tua mereka.
"Jadi ini rencanamu di jam 7 malam ini, Kei? Pura-pura pacaran juga?" Tanya Rin.
Sebelum Kei menjawabnya... sesorang sudah memanggil mereka.. "RIN-SAYAAAANGG." Ah, itu suara Ibunya Rin.
"KEIIII-SAYAAAANGG." Ho, itu sepertinya ibunya Kei.
Wanita anggun super cantik itu terlihat mirip dengan Kei. Tunggu... –Sayang? Rin menahan tawanya. Ibunya Kei luar biasa. Memang benar, hanya seorang ibu yang tak mampu anaknya kalahkan meski si anak brengsek sekalipun.
Kei mendelik. Ibunya itu memang suka lupa diri tidak sadar tempat. Apa ibunya itu tidak paham, memanggilnya sayang di depan umum itu membuatnya sangat malu. Ia hanya bisa merah padam.
"Apa?" Tanya Kei. Kei terlihat tidak suka Rin menahan tawanya.
Seram menurut Rin. Lebih seram dari biasanya. Death Glare ala Kei.
"Tidak." Rin memonyongkan bibirnya.
Mereka lalu saling tatap.
Siip... waktunya beracting!
***
"Selamat malam..."
"Apa ini Rin?" Rin hanya mengangguk kikuk. Wanita itu melihat ke arah tangan Rin yang memegang lengan Kei.
Rin merasa tidak enak. Ia lalu melepaskan tangannya dari lengan Kei.
"Sayang, ini ibunya Agara. Agara bilang kalian sekelas ya di sekolah?" Kata Rina Tann, Ibunya Rin.
"I-iya..." Rin mengangguk kikuk.
Ibu cantik itu mengenalkan diri sebagai ibu Agara, Kania Zhang. Diikuti ayah Agara, Zuma Zhang. Mereka terlihat sangat baik dan ramah. Ah, keluarga itu pasti sangat harmonis.
Tunggu, tapi mereka kan keluarga yakuza?
Dengan tampang yang seperti itu? Bukankah yakuza atau mafia itu identik dengan kekerasan?
"Cantik sekali."
"Aga-Agara.. hi.." Sapa kikuk Rin pada Bayu Agara. Maklum, mungkin saja Agara adalah sosok yang akan dijodohkan dengan dirinya mengingat Agara itu adalah anak mafia seperti informasi dari kakeknya, kakek Jean.
"Hi juga Rin, Kei." Agara tersenyum.
"Hn." Kata Kei. Rin mengangguk lalu ikutan tersenyum.
Rin bertanya dalam hatinya. Apa yang Agara pikirkan saat melihatnya menggandeng lengan Kei seperti ini? Apa Agara akan marah? Apa Agara akan membencinya?
Bukankah ia yang akan dijodohkan dengan Agara?
Sudahlah, toh ini hanya berpura-pura untuk menolak sebuah perjodohan. Ia masih remaja, ia hanya ingin berteman dengan orang banyak.
Setelah ini, ia berjanji akan meninta maaf pada Agara.
***
Rin juga berkenalan dengan keluarga Kei. Di situ ada Ayah dan Ibu Kei. Elyasa Fuadi dan Elyasa Misha. Ada juga kakak tersayang Kei yang sudah ia kenal, Elyasa Zack.
Sean terlihat menenangkan Zack yang terlihat heboh melihat kedekatan Kei dengan Rin.
Zack mencak-mencak seperti kutu. Banyak hal yang ingin ia ucapkan, tapi tersumpal karena Sean menahannya.
Rin tidak ingin berlama-lama terjebak di kerumunan keluarga yang tak biasa itu. Bisa-bisa nanti usaha actingnya gagal karena ia tak bisa imbangi pembicaraan keluarganya.
Ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan semua yang ia inginkan.
Menolak perjodohannya.
Rin sudah menurunkan harga dirinya yang tinggi demi meminta pertolongan pada Kei. Jadi ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia harus bersungguh-sungguh agar semuanya berhasil.
Perjodohan ini harus batal!
"Ano.. se-sebelumnya saya minta maaf pada semuanya. Pada kakek, papa, dan juga mama. Maaf, maafkan saya tidak bisa menerima perjodohan ini. Saya sudah memiliki kekasih..." Kata Rin.
"..." Semua orang terdiam.
"Elyasa Kei adalah kekasihku!!" Rin menundukkan badannya.
"..."
EH?
----------------######---------------
Mari kenalan dengan keluarga Tann:
Kakek Rin: Jean Tann
Papa Rin: Kean Tann
Mama Rin: Rina Tann
Kakak Rin: Sean Tann
Anak: Aerin Tann a.k Rin
Keluarga Elyasa:
Kakek Kei: Elyasa Mark
Ayah Kei: Elyasa Fuadi
Ibu Kei: Elyasa Misha
Kakak Kei: Elyasa Zack
Anak: Elyasa Kei
Keluarga Zhang:
Ayah Agara: Zuma Zhang
Ibu Agara: Kania Zhang
Anak: Bayu Agara Zhang
Teman Cewek:
Indri
Hilda
Karin
Tessa
Teman Cowok:
Zayn
Syeikh
Syaheer
Dll
Masih baanyak pemain lain yg belum muncul. Mungkin nama2nya akan bikin kalian semua pusing, maka dari itu aku memakai Marga agar memudahkan kalian untuk diingat.
Tapi dialog antara FL dan ML dengan teman-teman tidak begitu intens.. karena kebanyakan akan berfokus pada romantisme FL dan ML.. Teman yang dekat dan memiliki porsi banyak dlm cerita itu Zayn dan Agara. Mereka punya peran penting soalnya.
BTW.. komen dan likenya ya.. agar ak semakin bersemangat.. Thanks semuanya.