Maylinda menghela napas dalam hati, sebenarnya dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Andrea. Selain merasa tidak nyaman dengan identitasnya, dia juga mengatakan bahwa dia benar benar tidak ingin memiliki perasaan dengan Tuan Keenan. Senang rasanya sendirian menurut Maylinda. Sebelum menjawab telepon, dia mengatakan sesuatu kepada teman online nya itu. Seorang teman sedang mencari, jawab teleponnya.
Beberapa kata datang darinya dengan cepat, "Punya pacar?"
Maylinda mengangkat telepon Andrea dan melihat ketiga kata itu dan tersenyum. Bocah konyol, baru saja mengatakan bahwa dia tidak punya pacar.
Karena dia tertawa, suaranya sangat lincah, "Andrea?"
Andrea sedang duduk di kantor presiden Kusuma Group. Wajah mudanya sangat memikat. Dia memegang ponsel di satu tangan dan pena emas di tangan lainnya untuk menulis dan menggambar di atas meja. "Maylinda, saya mendengar seseorang merayakan ulang tahunnya hari ini, benarkah itu?"
