Pemimpin redaksi mereka sangat pandai mengebor lubang. Setelah bertemu dengannya sekali malam itu, dia berani datang untuk meminta Teguh wawancara dengan majalahnya. Alasan mengapa Teguh tidak menolak juga karena ada Maylinda disana. Ketika lift terbuka, Dewita memandang atasanya itu dan mengangguk, "Oke, begitu."
Sebuah mobil sport hitam yang berharga diparkir di pintu keluar. Teguh duduk langsung di kursi pengemudi, dan Dewita duduk di sampingnya. Setelah dia memasang sabuk pengaman, dia mulai melaporkan misi sore hari. Meski jarak jauh habis, bos besar tidak punya waktu untuk istirahat.