"Aku tidak pernah berpikir seperti ini! Dia baik atau buruk, itu tidak ada hubungannya denganku," kata Teguh ringan. Pramono menghela nafas lagi, dan setelah sekian lama dia berkata dengan lembut, "Aku tahu, kamu masih menyalahkan aku di dalam hatimu!"
Bahkan sekarang, dia juga merasa bahwa dia menyalahkan diri sendiri, dan Mira pantas mendapatkannya. Dia sendiri yang memberinya gelar Nyonya Sampoerna, tetapi dia mengembalikannya dengan cara ini. Hati Pramono sedikit malu dan tak terkatakan.
Dia memandang putranya, dan dia tidak bisa mengatakan apa apa tentang tuntutan yang berlebihan. Dia ingin memulai lagi dengan Santika, dia baru saja memikirkannya sebelumnya. Setelah urusan Mira kali ini, dia merasa lebih baik mencocokkan pasangan itu.