Telinga Mira menjadi sedikit keras, dan api perang antara pasangan suami istri ini tiba tiba menyala lagi. Suara Mira agak tajam, "Pramono, saya tahu saya lebih tua dan saya tidak sebaik gadis kecil itu. Tapi anda tidak perlu memikirkannya, kau terlalu menyayangi putramu itu. Kau tak pernah mengerti perasaanku."
"Mira, apa yang kamu bicarakan!" Pramono akhirnya marah, dan menatap Mira dengan mata merah. "Kamu bisa berpikir apapun yang kamu suka. Saya pikir kamu telah dimanjakan dan terbiasa dengan masalah yang selalu terulang selama bertahun tahun ini"
Setelah Pramono selesai berbicara, dia naik ke atas. Mira berdiri sendirian di aula mewah, menghancurkan sedikit gigi perak.
Jika dia masih muda ketika Pramono hanya membujuknya, bagaimana dia bisa berbicara dengannya dengan sikap seperti itu? Hati Mira sedingin air es, dan wajahnya perlahan berubah
Sedangkan suasana di apartemen SCBD sangat santai, dan Yulia mengganggu Maylinda untuk berbicara dari waktu ke waktu.