(Pesta Pernikahan)
Aku mencoba bersikap seperti biasa kepada Gatot. Walaupun hati sering perang batin dengan logika. Ku coba untuk menjadi Nana yang dia harapkan agar hubungan kami tetap bertahan.Senin pagi hari setelah sarapan bareng ayah dan bunda. Gatot selalu datang menjemput ku di depan gerbang rumah ku. Menunggu aku keluar rumah untuk berangkat sekolah bareng. Kedua orangtuaku sudah percaya penuh untuk meminta Gatot menjaga dan melindungi ku saat berada di sekolah. Dan sesampainya di sekolah saat sedang parkir motor. Tiba-tiba Hanabi datang dengan motor nya dan parkir di sebelah motor Gatot. Seketika aku bengong dan kesal melihatnya. Dan pergi berlalu meninggalkan Gatot di parkiran dan menuju ke kelasku.
" Hei Gatot!! Lu suka banget Ama motor ninja ya?! tanya Hanabi sok ramah.
" Iya emang dari kecil suka banget liat bokap gue mengendarai motor ninja. Emang kenapa?! tanya Gatot sambil berjalan menuju kelasnya.
" Wah boleh dong. Kapan-kapan gue minta di bonceng elu?! ucap Hanabi merayu.
"Elu kan tadi liat gue boncengin Nana. Jadi gak ada tumpangan buat elu!! " ujar Gatot ketus.
" Ya enggak di sekolah juga gue minta di boncengin. Gue tau kok elu suka berangkat dan pulang bareng Nana." ujar Hanabi
" Ya kalo udah tau. Ngapain nanya lagi" jawab Gatot ketus.
" Hari Sabtu ada acara enggak? Kalo enggak ada acara gue pengen ngajak nonton di bioskop. Ada film action seru!!Kita nonton yuk!! Gue beli tiket nanti elu beli pop corn ama soft drink?! " ajak Hanabi ke Gatot.
" Oke boleh." jawab Gatot singkat.
" Oke jam 12 siang di Mall Taman Anggrek ya" ujar Hanabi tersenyum.
Kemudian mereka ke ruang kelas masing-masing. Melakukan aktivitas setiap hari Senin sampai Jumat di sekolah. Membuat aku terkadang merasa jenuh dan senang. Jenuh karena banyak tugas. Senang karena banyak teman yang menghibur ku.
Siang harinya saat jam istirahat. Setelah habis makan bersama dengan Gatot di kantin. Dia mengajakku ke lapangan basket untuk menemani nya sambil melihat pertandingan basket bareng temen-temen nya. Selama sepuluh menit mencari keringat dengan bermain basket. Gatot menghampiri ku.
" Sabtu besok nonton yuk" ujar Gatot yang tanpa basa basi kalo ngomong.
" Nonton di bioskop mana?! tanyaku sedikit bete.
" Nonton film action.Ah males. Aku lagi gak pengen kemana-mana" ujarku dengan wajah bete.
" Lah tumben amat elu males nonton. Kemarin nanyain mulu gue kapan ada waktunya buat ngajak elu nonton. Sekarang giliran gue ada waktu elunya enggak mau" ucap Gatot menyindirku.
" Iya gue lagi males. Gue pengen istirahat di rumah ujar ku.
" Ya udah kalo itu maunya elu. Jangan nyesel Yach." ucap Gatot.
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Kami masuk ke kelas masing-masing. Untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar bersama guru. Dan kurang lebih hampir dua jam kegiatan belajar pun usai dengan di iringi bunyi bel pertanda semua murid pulang ke rumahnya masing-masing. Dalam perjalanan pulang ke rumah bersama Gatot dengan motornya. Pikiran ku melayang. Seakan ada setan yang menyalakan api dalam hatiku. Karena setiap aku melihat Gatot mengobrol dengan Hanabi. Rasanya hatiku hancur dan terbakar. Seolah tak rela kalo Gatot punya pacar. Namun aku usahakan meredam api cemburu dalam hatiku. Kini aku sadar kalo cowok dan cewek tak bisa bersahabat selamanya. Karena takut ada perasaan cinta. Dan kini aku susah membedakan perasaan cinta dan sahabat. Sesampainya di rumah aku langsung ke kamar tidur. Dan langsung tidur tanpa makan. Karena suasana hati lagi tak bersahabat.
Sabtu pagi di rumahku. Bunda mengajakku berbelanja keperluan bulanan. Karena semua stok kebutuhan dapur dan kamar mandi sudah habis. Jadi Bunda ingin berbelanja kebutuhan di rumah. Akhirnya depan terpaksa aku menemani Bunda ke supermarket di mall Taman Anggrek.
" Kamu enggak pengen beli buah naga? mumpung lagi promo tuh?! tanya bunda kepadaku.
" Iya bund. Ini aku kesana buat milih buah naga nya" ujarku yang tak bersemangat.
" Bunda mau cari beras dan minyak goreng dulu ya. Nanti ketemuan di kasir ya" ucap bunda sambil membawa troli belanjaan.
" Iya siap bund. " ujarku menuju rak buah yang terpajang di dekat bahan-bahan bumbu masak lainnya.
Sepuluh menit kemudian. Aku dan bunda bertemu di depan barisan antrian pada meja kasir. Saat sedang menunggu antrian. Tiba-tiba aku melihat Gatot dan Hanabi berjalan berdampingan seperti sepasang kekasih.
" Bunda,aku pergi dulu ya" ujarku mengejar Gatot dan Hanabi.
" Lah kok pergi?! Nanti yang bawain belanja bunda siapa?! tanya bunda yang berteriak kepadaku.
Aku pun menguntit Gatot dan Hanabi yang sedang berjalan bersamaan. Mereka naik eskalator menuju lantai atas yaitu gedung teather bioskop. Aku menutupi wajahku dengan jaket dan kacamata hitam yang selalu aku bawa di tasku. Aku melihat Hanabi memesan tiket film action yang kemarin Gatot ingin mengajakku nonton. Sedangkan Gatot sedang memesan pop corn dan soft drink untuk di makan pada saat film berlangsung nanti dalam teater bioskop. Betapa menyesel dan kecewanya aku saat kemarin menolak ajakkan Gatot untuk menonton film denganku. Malah sekarang aku melihatnya menonton bersama dengan Hanabi. Namun aku tak habis akal. Aku juga membeli tiket film action yang sama dengan mereka. Dan mengikuti mereka hingga masuk ke dalam teater bioskop.Saat film bioskop di putar. Aku melihat Hanabi menempel ke pundak Gatot terus. Sambil makan popcorn dan soft drink mereka terlihat sangat dekat sekali dan mesra layaknya sepasang kekasih.Aku cemburu. Sungguh sangat cemburu.Melihat keakraban mereka. Andai yang di samping Gatot adalah aku. Mungkin aku tak akan merasa terbakar api cemburu. Lalu sakit kesalnya melihat kemesraan mereka. Aku lempar Hanabi dengan pop corn hingga membuatnya bete dan marah.
" Ih siapa sih yang nyebelin ngelemparin pop corn? Gak ada akhlak ya!! ujar Hanabi kesal.
Saat melihat Hanabi marah dan kesal aku hanya tertawa dalam hati. " Wkwkwkkwk rasain pembalasan dari gue" ucap hatiku.Setelah film selesai diputar aku masih mengikuti Mereka makan malam bersama di restoran Bebek Peking favorit ku dulu sering makan bareng Gatot. Sekarang aku hanya bisa melihat mereka dari jauh sambil makan berjauhan dari meja makan mereka berdua. Setelah makan malam bersama kemudian mereka melanjutkan pulang bersama ke parkiran.Dan aku melihat Gatot memberikan helm yang biasa aku pakai kepada Hanabi. Bikin hatiku tambah hancur berkeping-keping rasanya tak karuan campur aduk. Ingin menangis,kesal,marah, kecewa dan menyesal karena menolak ajakan Gatot hari ini. Mungkin ini pelajaran buat aku kalo antara cinta dan sahabat tak bisa hidup berdampingan. Dan kini aku sadar mungkin Gatot tak menganggap aku sebagai wanita melainkan sahabat nya. Aku harus mengikhlaskan Gatot memilih wanita pujaan hatinya meski aku tak sanggup dan jujur aku tak bisa dengan mudahnya mengikhlaskan dia bersama wanita lain selain aku.
"