Dengan anggun Andrea melangkahkan kakinya memasuki halaman yang di sulap dengan begitu menakjubkan itu. Ia sedikit terganggu saat beberapa lelaki mulai mendekati dan mencoba merayunya. Sebisa mungkin Andrea tetap menjaga sopan santun dalam menolak ajakan lelaki yang ia tidak kenal itu. Ia tidak ingin mengacaukan acara orang lain hanya karena kedatangannya. Matanya menyapu beberapa tempat dan tak melihat Azka maupun Fathan hingga akhirnya melihat Ashil menyambut Fathan yang datang bersama seorang wanita cantik yang ia yakini adalah pacar lelaki itu. "Pantas saja ia meninggalkan Ashil," gumamnya yang tetap diam menatap lekat ke depan.