"Kamu langsung ke asrama, aku kayak biasa mantau dari sini, ya." Kata Richo yang langsung di angguki kepala Freya.
"Tapi, ga di cium, nih?" Goda Richo saat tangan Freya sudah ingin membuka pintu mobilnya. Richo menarik turunkan alisnya saat Freya menoleh.
"Mau di tampar?"
Cowok itu tertawa keras. Beruntung mereka masih di dalam mobil, tidak sampai terdengar hingga sekolahan. Richo menyukai Freya yang seperti ini. Sepertinya cowok itu sudah terbiasa dengan sikap Freya yang berubah, sikap yang Richo kenal sejak menjadi rival.
"Cium aja, Darling. Tampar udah cerita lama."
Freya tersenyum tipis. "Ini beneran, loh."
Richo menatap lekat sambil mendekat. Mereka saling menatap dalam.
"Tamparan kamu itu, buat aku ga bisa lupa."
Tangan Freya menopang dagunya. "Lupa sakitnya? Atau ... ga lupa orang yang lukainya?" Tanyanya.