Devan masih mencurigai sang Papa. Dia sedang berada di dalam ruangan kantornya. Devan sudah mengambil cuti sedikit lama, walau hanya beberapa hari seolah pekerjaan di kantornya sekarang sudah sangat menumpuk seperti gunung saja.
"Papa sembunyiin sesuatu dari gue. Kira – kira apa tapi?" gerundelnya sampai berjalan berbolak – balik.
Devan sangat tidak tenang dan tidak bisa untuk hanya diam saja tanpa harus mengintai dari Papa 'nya yang mulai mencurigakan. Devan harus bisa mengintai tanpa Papa 'nya yang mengetahui.
Mungkin saatnya Devan keluar kantor untuk segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan sang Papa. Devan harus segera menelusuri.
"Pak Devan." Seorang pegawai di sana memanggil.
"Kenapa?" tanya Devan sedikit mendengus. Padahal cowok itu akan mengusut Papa 'nya.
"Itu, Pak. Maaf, ada yang ingin bertemu dengan, Bapak." Ucapnya membuat Devan mengerutkan alis. Sebelumnya tidak ada yang menghubungi Devan jika ada hal penting dari klien.