Richo bersender ke sisi tembok dengan tangan terlipat, cowok itu bersiul menunggu cewek yang di rindukannya keluar.
"Saya sudah bilang, lebih baik kamu pergi dari sini!"
Dua bodyguard Freya sudah beberapa kali mengusir, namun cowok itu enggan untuk berpindah sedikitpun dari tempatnya sekarang.
"Lo berdua ga tau 'kan, kalau gue pacar, Freya? Eh, suami maksdunya." Kata Richo yang masih dengan posisinya.
Dua bodyguard itu saling menatap, sepertinya cowok di depannya itu ... gila.
"Non Freya tidak memiliki seorang kekasih." Elak bodyguard itu.
Richo berdiri tegak, dia tersenyum manis, "Kalau sampe, om Gibran tahu menantunya ga di anggap, lo berdua siap buat di pecat?"
Dua bapak itu saling melirik, pasalnya memang Gibran tidak pernah mengatakan apapun selain harus melindungi putrinya dari ancaman bahaya. Richo hanya kuman Freya saat dia yang terus mengganggu waktu cewek itu.
"Mau gue telfon?" Richo mengeluarkan ponselnya dari saku jeans, dia benar-benar menelfon ayah Freya.