Freya meluruskan kakinya sambil punggungnya yang menyender ke sisi ranjang. Cewek itu ke tiduran saat tadi malam hingga tubuhnya terasa lumayan sakit. Tangan kanannya memijat leher yang terasa kaku, Freya sepertinya tidak enak badan.
"Mikirin hal itu aja sampe buat gue ga sadar." Gerutu Freya yang berjalan untuk menyimpan kain yang masih berada di perutnya.
Ketukan pintu di luar membuat Freya menolehkan kepalanya. Yang Freya maksud itu ketukan pintunya atau pintu asrama sebelahnya? Dia mengedik acuh dan memilih untuk mengambil air mineral yang Freya beli saat kemarin sore, kebetulan memang sisa setengah.
"Freya, sayang. Kamu ada di dalam, kan?"
Suara itu..., Freya segera berlari dan membukakan pintu kamarnya.
"Papa." Sahutnya.
Gibran tersenyum lebar, "Halo, sayang."
Freya menautkan alis bingung. Masalahnya dia sudah bilang jika tidak akan pulang. Tetapi, kenapa Papa 'nya masih berkunjung? Apa akan menjemputnya dan membujuk supaya Freya mau pulang?