Freya menautkan alis. "Itu kenapa sampe babak belur?" Dia merasa khawatir. Tangannya sedikit mengelus pipi Richo.
"Aku di hajar, Jeff. Tapi ga pa-pa, kok." Ungkapnya.
"Ini harus di kompres. Aku ambil di UKS dulu, ya." Freya sudah berlari cepat saat tangan Richo akan menariknya untuk tidak perlu berlebihan.
Cewek itu antusias dengan kekhawatirannya. Richo tersenyum senang. Setidaknya hal kecil yang sedang di alaminya itu sudah memberikan kecemasan untuk Freya. Keinginannya mulai terkabul, dengan perlahan Freya bisa juga mencemaskan Richo.
Cewek itu terlihat begitu risau saat melihat wajah dari kekasihnya tidak lagi terbentuk. Satu hal yang tidak Richo ketahui. Freya memang tidak bisa melihat seseorang terluka hingga babak belur seperti itu, kecuali Freya sendiri yang mengalaminya. Tidak merasa sakit karena sudah terlalu biasa.
Richo padahal sama hal nya. Namun Freya sudah lebih dulu untuk berlari menuju UKS yang terletak tidak jauh dari tempatnya.