"Dari mana kamu? Kemana saja dari pulang sekolah kemarin? Ga ingat pulang? Sekarang jam berapa?" Devan memberondongi pertanyaan yang membuat Freya berhenti berjalan di ruang tengah, baru saja dia ingin menuju kamarnya karena terlalu lelah.
"Apa pantas, anak gadis semaleman ga pulang? Parahnya dari pulang sekolah sampai sekarang sudah malam lagi? hampir dua malam." Devan sudah mencari Freya dari sudut ke sudut di luaran, namun sama sekali Freya tidak ada di mana-mana. Adiknya sudah keterlaluan jika marah soal pembicaraan mengenai sang Papa hingga seperti itu. Devan tidak habis pikir, kenapa Freya tega untuk bisa membuat Devan ketir mencari hingga larut malam.
Cowok itu mendekat, dia menyilangkan tangannya di depan perut menatap Freya tajam. "Datang dengan luka penuh di wajah. Kamu dari kemarin adu jotos sampai ga inget pulang, Freya. Apa yang ada di otak kamu?" Devan benar – benar marah. Freya kali ini sudah melanggar apa yang Devan peringatkan.