"Mengapa berhenti?" erang Bella.
"Kau lupa siapa aku?" Aron mendesis.
"Aron, maafkan aku," Bella kini baru sadar nama yang keluar dari mulutnya adalah Vincent, bukan Aron.
"Master," Aron mengoreksi sembari menampar kecil wajah gadis di bawahnya.
"Call me Master," ulangnya.
"I'm sorry, Master," akhirnya sebutan itu keluar dari mulut Bella meski terdengar sangat lirih.
"Don't hesitate or I'll punish you," bisikan Aron terdengar serius.
Perlahan, bayangan indah nan memacu adrenalin melintas di benak Bella, Ia pernah bersama lelaki ini. Lelaki ini pulalah yang pertama kali mengenalkan nikmatnya dalam kuasa secara nyata. Bastard will be bastard, tetapi singkirkan dulu istilah itu karena sekarang waktunya menikmati apa yang mesti dinikmati.
"No sex, please. Master," ucap Bella dengan sisa akal sehatnya yang masih mengingat bahwa dirinya sedang hamil.
"Of course I know your limit, Baby. I just wanna push you to pleasure," sahut Aron.