Vincent berusaha bertahan meski kondisi ekonominya sangat carut marut, kedua orangtuanya merayu agar kembali ke Sidomuktiningjaya saja, tetapi Ia tidak mau menjadi pengemis yang menjilat ludah sendiri. Ia yang memutuskan untuk keluar dan Ia tidak ingin kembali hanya karena dirinya sedang miskin. Apalagi keluarga besarnya sedang sibuk dengan penyidikan hilangnya Rain yang tentu saja lelaki itu tidak akan ditemukan.
Suatu ketika saat Ia akan menidurkan dirinya, Ia menyetel televisi. Tepat saat itu juga di layarnya sedang menyajikan warta tengah malam yang menyiarkan dirinya. Wajahnya muncul di tengah kerumunan wartawan. Dirinya ramai menjadi buah bibir.