Entah mengapa Bella sangat terpukul dengan apa yang teman-teman Vincent lakukan terhadap Alanis, pikirannya tertuju pada peristiwa itu lagi. Bagaimana bisa mereka menganggap Alanis menawarkan diri sedangkan perempuan itu kehilangan akal sehatnya?
Seharusnya mereka mengerti bahwa mereka tidak melakukan itu kepadanya, tetapi kebiasaan sudah mendarah daging, mereka terbiasa berbagi dengan Vincent. Kehidupan kelab terbawa sampai ke luar. Bella tahu ketiga orang itu adalah sama-sama orang sukses seperti halnya Vincent. Tetapi tidak dipungkiri mereka juga memiliki sisi minus.
Bella mengetuk pintu kamar Alanis saat Vincent mulai bekerja di kantor, beruntung Zhavia sudah tidur siang. Alanis membukanya tanpa senyum sedikit pun di wajahnya, tetapi Bella yakin wajah itu bukan wajah marah atau apapun yang bermakna melarang Bella untuk masuk. Bella duduk di ranjang yang berantakan itu.