Pelayan-pelayan di mansion Mukti saling berbisik, tidak sedikit dari mereka yang masih muda terkagum-kagum sambil sesekali mencuri-curi pandang di balik gordyn.
"Nyonya, Tuan Muda datang," salah satu pelayan memberi tahu istri Mukti yang sedang sibuk mengikuti teleconference dengan para pekerja butik.
"Vincent? Tumben sekali," gumamnya sembari beranjak dari kursi.
"Buatkan Ia minum. Tumben sekali Ia datang, pasti ada yang tidak beres," lanjutnya. Ibunya sudah hapal bahwa Vincent akan pulang jika ada masalah saja, selain itu Ia hanya akan datang jika diundang untuk rapat keluarga.
Pelayan tadi undur diri dari kamar Nyonya Mukti dan bergegas ke dapur, sedangkan sang tuan rumah langsung bergegas menemui anaknya. Ia melihat putra semata wayangnya yang datang dadakan duduk di sofa ruang tengah dalam kondisi awut-awutan.
"Vincent? Ada apa denganmu?" tanya Ibunya dengan sangat heran.
Lelaki muda itu berpakaian kumal, rambut tidak disisir, dan wajahnya sangat pucat.
