"Periksa ke seluruh sudut!" teriak Vincent.
Para pelayannya yang sudah kalang kabut semakin ciut mendengar suara amukan Vincent yang lagi-lagi juga membuat beberapa barang di rumah hancur.
"Sumur, parit, sampai belakang lemari, periksa semuanya!"
Nanar menjalari hatinya ketika telephone ataupun pesannya tidak direspon oleh Bella. Awalnya lelaki itu meredakan emosi dan meyakinkan diri bahwa Bella hanya sedang sibuk dengan hati dan pikirannya. Tetapi sesampainya di rumah Ia mendapati handphone gadisnya tergeletak di meja sudut kamar sedangkan gadis itu tidak nampak di penjuru rumah.
"Bellaaaa! Bell," Vincent ikut berteriak dan berharap mendapat sahutan dari gadis itu.
"Periksa ke penjuru kampung. Kau, pergi ke kantor polisi dan buat laporan!" seru Vincent saat berpapasan dengan salah dua asistennya.
"Baik, Tuan," tanggap mereka hampir bersamaan dengan wajah takut.
