Gadis itu terikat dan terekspos di depan Vincent, tak ada jarak apapun di antara mereka. Vincent bebas menyentuh gadisnya sesuai kehendaknya. Tak ada penolakan yang bisa dilontarkan oleh Bella karena Ia hanya bisa menerima apapun yang Vincent perlakukan kepadanya. Kini Ia hanyalah sebongkah boneka hidup yang bertugas memuaskan tuannya. Matanya tertutup oleh kain satin berwarna merah menyala karena Ia tidak diperkenankan menatap tuannya secara langsung. Ia hanya boleh menyelam bersamanya dalam kegelapan.
Tak ada gunanya meronta dan menangis, rasa sakit yang Ia terima perlahan beralih menjadi perangsang gairah kenikmatannya. Bahkan Ia berkali-kali bersentuhan dengan batang kehormatan lelaki di atasnya. Air matanya nyaris kering, darah dan saliva dari sudut bibirnya sesekali keluar saat Vincent membuatnya tertekan ataupun terkejut oleh apa yang Ia lakukan.