Kemudian Dirga bersalaman dengan Aidan dengan sopan, "Pak Aidan, saya datang ke sini tanpa diundang, saya harap ini tidak mengganggu acara bahagia Anda."
Aidan berkata cepat "Mana mungkin itu terjadi. Pak Dirga bisa datang saja sudah menjadi kehormatan bagi saya!"
Alana juga melangkah maju untuk memberi selamat, Aidan mengungkapkan rasa terima kasihnya, dan kemudian secara pribadi memimpin jalan untuk keduanya ke dalam ruang perjamuan.
Clara ada di belakang, matanya masih tidak rela, tapi dia hanya bisa menghibur dirinya sendiri di dalam hatinya. Dirga datang bersama Alana, jadi tentu saja dia tidak akan memperhatikan wanita lain.
Adegan di pintu masuk hotel ini terlihat oleh mata orang-orang yang peduli, dan seseorang dengan diam-diam mengeluarkan pager ketika mereka berbalik.
"Ayo!" Anto mengeluarkan pager, mendekatkan bibirnya ke telinga Afgan, dan berbisik.
"Bukankah ini terlalu disengaja kalau seperti ini?" tanya Afgan cemas.