Akhir 80-an dan awal 90-an di abad ke-20 adalah tahun-tahun terkaya di Indonesia. Dengan daya beli yang lebih besar, setiap orang secara alami mengalihkan perhatian mereka ke semua bidang kehidupan santai. Saat ini, drama seni bela diri yang pernah digemari di tahun 1980-an telah memudar.Keluhan orang kaya dan pertempuran hebat di dunia bisnis adalah favorit baru warga biasa yang bermimpi menjadi anggota keluarga kaya.
Drama keluarga muncul dalam konteks ini. Dalam ingatan Dirga, Nathan menulis beberapa drama keluarga klasik. Dirga sempat penasaran sejenak dan menanyakan cerita seperti apa yang ditulis oleh Nathan.
Nathan bertanya-tanya bagaimana cara mengubah minat pada subjek ini menjadi dukungan untuk dirinya sendiri. Dirga bertanya tentang ini secara inisiatif, yang membuatnya sangat gembira dan terus mengatakan seluruh idenya dalam satu tarikan napas.