Panji mencibir dua kali, dengan ekspresi jijik di matanya, menyingkirkan kursinya dan bangkit dengan jijik.
Ketika dia pergi, orang-orang di ruang konferensi menjadi semakin diam.
Dirga bermain sangat indah kali ini. Dia menggunakan Panji untuk menutup mulut semua orang, dan pada saat yang sama sedikit mengingatkan semua orang yang hadir bahwa Blitz Cinema tidak bisa menjadi pelopor, dan Cinema Three masih menjadi pemimpin bioskop Indonesia.
Saat ini, jika ada yang keberatan dengan rencana klasifikasi film yang diajukan oleh Dirga, mereka harus mempertimbangkan dengan cermat konsekuensinya.
Kalau mereka tidak menerima rencana penilaian yang dirumuskan oleh Dirga, mereka hanya bisa menerima secara pasif rencana penilaian yang dirumuskan oleh pemerintah Indonesia, dan rencana yang diusulkan oleh pemerintah Indonesia mungkin tidak lebih baik dari Dirga, dan standar penilaian untuk film bahkan mungkin lebih ketat dari ini.