Melangkah keluar dari kantor Panji dengan putus asa, hati Rizal seolah dibasahi air laut yang asin dan darahnya nyaris hilang dari wajahnya. Dia tidak ingat bagaimana dia bisa sampai di lobi dan hanya mengandalkan gerak otonomnya. Saat dia melangkah keluar, seorang pria pendek tanpa sengaja membentur bahunya.
"Apa yang kamu lakukan, apa kamu tidak melihat kemana kamu pergi?"
Yanuar Pambudi berjalan dengan kepala menunduk, dan ketika dia mengangkat pandangannya, dia barus sadar bahwa bahwa sutradara Rizal-lah yang bertabrakan dengannya. Dia buru-buru meminta maaf atas apa yang dia katakan.
Rizal tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya, "Apa kamu akan menemui Pak Panji?"