"Tapi, No. Bukannya terlihat aneh, ya?" ucap Lira.
"Aneh kenapa?"
"Kok, mbak Ara, disuruh satu ruangan sama pak Bos. Padahal kan, dia paling gak suka, kalau di ruangannya, ada orang lain." Ucap Lira.
"Lah, iya, juga ya?"
Dua orang yang sangat suka bergosip ini, sepertinya memikirkan sebuah pemikiran yang sama. Entah memikirkan dari sudut pandang Ara, atau pun Raka, hanya diri mereka sendiri, yang tahu.
***
Ara melihat bos mudanya, tengah asik memakan ramen. Ara tak ikut makan, ia hanya memesan lemon tea, dan melihat bos mudanya, tengah menyantap, pesanannya.Ara tidak memainkan ponselnya, karna ia berfikir, rasanya tidak sopan, jika dia fokus dengan ponselnya, saat bersama dengan bosnya.
"Pak, Bapak lapar?" tanya Ara polos, sambil menundukkan kepala, menyeruput minumannya.
Raka hanya menganggukkan kepala, menandakan, jika dirinya, memang lapar. "Kamu, mau aku pesenin?" tawar Raka.
"Oh, tidak usah, Pak. Saya masih begah banget, perutnya." Jawab Ara, menolak tawaran Raka.
