"Tapi jangan sampai bertindak bodoh, Kak!" pinta Sammy.
"Iya, gak akan, Sam. Janji?" ucap Ara sambil memperlihatkan jari kelingkingnya yang ingin ditautkan.
"Andai kamu tahu, Kak? Kamu itu berarti buat aku," batin Sammy setelah ia menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Ara.
***
Sebuah pesan teks masuk.
"Ara terlihat di apartemen Green Hara."
Si pembaca hanya menampakkan senyum sarkas, dan meletakkan ponselnya kembali.
"Ngapain lu, ke sana lagi? Apakah di rumah anak tersebut, lu gak merasa aman lagi?" ucapnya lalu diikuti senyum seringai.
Kini,ia mulai membuka sebuah album foto yang ia letakkan di atas meja, di samping ia berdiri. Album foto yang sudah berdebu, ia sengaja mengeluarkannya, saat ia mengetahui, bahwa Ara masih hidup.
Ia membuka lembar perlembar ambul foto, semua objek yang terfoto hanya satu manusia. Manusia kecil yang terlihat sangat cantik dan bermata indah.