Sejenak, Juna membayangkan Ara, membayangkan wanita pujaannya yang tengah berjalan semakin dekat menuju meja kerjanya.
Lalu beberapa detik berjalan, Juna akhirnya sadar, bahwa wanita di depannya, bukanlah Ara.
"Ada apa, Rin?" ucap Juna, saat dirinya sadar.
"Saya ingin memberikan dokumen yang membutuhkan tanda tangan Bapak" ucap Rina sambil memberikan berkas dokumen yang ia bawa.
"Dokumen apa ini, Rin? tanya Juna sambil membuka dokumen yang ia terima.
"Tentang proposal renovasi bagian lobby kantor, Pak"
Juna membaca siapa yang akan merenovasi kantornya. Tertulis dengan jelas perusahaan yang akan merenovasi lobby kantornya adalah, perusahaan di mana Ara bekerja. "Mungkin gue bisa cari tahu di kantornya, kenapa gue gak kepikiran ya?" batin Juna sambil membubuhkan tanda tangan cantik dan rumit miliknya, di lembar dokumen yang barusan ia baca.