Chereads / Aku dan Kau "bukan kita" / Chapter 37 - dekat

Chapter 37 - dekat

Aku dekat dengan mu! tapi maaf aku sedikit egois, karena bukan kedekatan seperti ini yang aku inginkan.

....

Setelah kejadian di malam itu, Acha harus tetep bersikap biasa aja kepada Niko, kemampuan Acha untuk berakting di uji lagi saat situasi seperti ini.

Acha harus bersikap seolah olah  tidak terjadi apa apa, sebenarnya Acha cukup mahir dalam menyembunyikan perasaan yang ia pendam ini.

Seperti biasa Acha di jemput Niko untuk berangkat ke sekolah.

Berada di atas motor yang sama dengan Niko, adalah hal biasa yang setiap pagi ia rasakan, sebelum kejadian malam itu terjadi dan rasanya hal ini cukup berbeda.

Jarak ku dengan mu di motor ini hanya beberapa cm, tapi tampaknya jarak hatiku dan hati mu sejauh Sabang dan marauke.

Setelah sampai di sekolah Acha masih berusaha bersikap wajar. Acha berjalan duluan dari Niko, ini adalah hal yang wajar karena walaupun mereka berangkat bersama ke sekolah sangat jarang mereka berjalan berdua sampai ke kelas.

Pagi ini pelajaran pertama di kelas mereka adalah pelajaran olahraga, setelah bel masuk berbunyi, semua siswa siswi kelas 10 IPS 1 langsung menganti seragam mereka dengan baju olahraga.

Setelah menganti baju, para siswa langsung berlari ke lapangan, karena di sama sudah ada pak Wili, guru olahraga yang sudah siaga menunggu murid murid nya.

Dengan cepat Acha, Lala dan Diana langsung berlari ke lapangan. Seperti biasa sebelum olahraga para siswa harus ngelilingi lapangan basket sebanyak 5 putaran.

Tapi di putaran ke 3 tiba tiba wajah Lala tampak pucat, dan beberapa menit kemudian ia langsung tergeletak di sudut lapangan basket.

Kebetulan di belakang Lala ada Niko yang juga sedang berlari. Tanpa berpikir panjang Niko langsung menggotong Lala ke UKS karena melihat wajah Lala yang sudah lemas tak berdaya.

Langkah Niko di susul dengan Acha, Diana dan juga pak wili. Sementara siswa yang lain di suruh melanjutkan kegiatan olahraga.

Setelah beberapa menit berbaring di ranjang  yang ada di UKS, akhirnya Lala terbangun dan langsung di beri teh hangat

"Akhirnya lo bangun juga la!" ucap Acha sedikit lega

"Tapi muka lo masih pucat banget" ucap Diana

"Ayo gue anter pulang aja" ucap Niko pada Lala

"Iya wajah kamu pucat banget Lala, sebaik nya kamu pulang aja di anter Niko, biar bapak yang minta surat izinnya dulu" ucap pak Wili dan langsung keluar dari ruangan itu dan segera meminta surat izin.

Setelah surat izin sudah di dapat maka Niko langsung ke kelas untuk mengambil tasnya dan tas Lala.

Setelah mengambil tas, Niko ke kembali lagi ke UKS untuk menjemput Lala.

"Kuat jalan gak?" tanya Niko

"Gue coba dulu" ucap Lala sambil mencoba melangkah kan kaki nya.

Lala sempat hampir terjatuh karena kakinya belum cukup kuat untuk berjalan seperti biasa.

"Gue gendong aja" ucap Niko

"Yaudah tas nya sini in aja nik, biar gue yang bawa ke parkiran." ucap Acha sambil mengambil kedua tas yang di pegang Niko

mereka berjalan ke parkiran tempat motor Niko diparkirkan. Acha berjalan di belakang mereka berdua dengan dua tas di tangan nya. Tentu saja tas itu milik Lala dan Niko.

Diana tidak ikut mengantar Lala dan Niko, karena ia di suruh pak Wili untuk kembali ke lapangan.

Setelah sampai di motor milik Niko. Lala langsung di duduk kan di atas motor tersebut.

Niko meraih kedua tas yang di pegang Acha, dan langsung dia pasang nya di depan dada dan di punggung nya.

"Hati hati ya nik, gak usah ngebut!" ucap Acha

"Lo pegangan dong La, nanti terbang lagi ke bawah angin" ucap Acha sambil melingkarkan tangan Lala di pinggang Niko

Melihat tangan Lala yang berada di pinggang nya, Niko langsung melihat ke arah Acha dengan tatapan penuh arti.

"Udah buruan berangkat" suruh Acha

"La, nanti langsung minum obat ya, langsung istirahat juga pokoknya gak usah ngapa ngapain dulu,oke!" ucap Acha penuh perhatian

"Iya, yaudah kita pergi dulu ya" ucap Lala dengan lemas.

beberapa menit Acha memandangi motor Niko yang sudah menjauh, lalu ia kembali ke lapangan, karena  pak Wili dan yang lain sudah menunggunya di sana.

....

Niko dan Lala sampai di rumah, Niko membantu Lala untuk berjalan hingga ke depan pintu masuk. Setelah sampai di depan pintu Niko langsung mengetuk pintu itu berharap ada seseorang di dalam.

Pintu di buka oleh salah seorang pembantu rumah tangga di rumah mereka, jarak pintu depan dan kamar Lala cukup jauh dan harus melewati tangga. Niko tidak tega membiarkan Lala di tuntun oleh wanita paruh baya, yang tak lain adalah pembantu rumahtangga di rumah mereka.

Akhirnya Niko pun langsung mengendong Lala sampai ke kamarnya.

Setelah sampai di kamar, Niko langsung membaringkan Lala di atas tempat tidurnya yang bernuansa hitam putih.

"Pake selimut, nanti gue kesini lagi ngaterin makanan sama obat!" ucap Niko setelah Lala berbaring di tempat tidur.

Saat Niko ingin keluar tiba tiba Lala memanggilnya.

"nik,makasih ya." ucap Lala sambil tersenyum tulus

"Iya" ucap Niko juga sambil tersenyum sedikit

"Gue suka liat Lo senyum" ucap Lala

"Yaudah gue ambilin obat dulu" ucap Niko dan keluar dari kamar Lala

Beberapa menit kemudian Niko datang lagi ke kamar Lala sesuai janjinya tadi, tentunya dengan membawa makanan dan obat juga.

"Makan dulu!" suruh Niko sambil meletakan makanan di meja dekat kasur Lala

"Habis itu langsung minum obat" tambah Niko

"Nanti sore lo nonton Ringgo tanding basket kan?" tanya Lala basa basi agar keduanya tidak terlalu canggung.

"Enggak, gue di rumah aja jagain lo"

"Gue gakpapa kok disini, kalau mau pergi, pergi aja lagian kan ada bibi yang jagain gue."ucap Lala sambil memakan makanan yang di bawa Niko.

Niko menarik nafasnya panjang dan menghembuskan nya secara perlahan.

"walau kita gak satu mama, tapi di tubuh kita ada darah yang sama, mau gimana pun gue sama lo tetep sodara, jadi gue ga bakal tega ninggalin Lo di sini."

Lala melebar kan mata nya, ia kaget dengan ucapan Niko.

"jadi lo udah terima kalo gue ini sodara lo?" tanya Lala dan memberhentikan kegiatan memakannya

"Mungkin" ucap Niko lalu keluar dari kamar Lala

.....

Acha sampai di rumah. la langsung mengambil HP nya yang ia simpan di dalam tas dan menelfon nomor Lala untuk menanyakan keadaan Sahabatnya itu.

Tetapi Lala tidak mengangkat telfon dari Acha, Maka ia memutuskan untuk menelfon Niko, toh mereka juga serumah.

Hallo....

Gimana Lala?

Tadi udah gue suruh makan, udah gue kasi obat juga.

Jadi sekarang Lala lagi ngapain.

Tadi waktu bibi ngambil piring di kamar Lala, katanya Lala lagi tidur.

Yaudah bentar lagi gue ke sana ya jengguk Lala.

Ok.

Sekitar  2 jam setelah menelfon Niko, Acha berangkat ke rumah Lala. Tentunya untuk menjengguk Lala, yah walaupun di sana juga akan bertemu Niko, tetapi niat utamanya adalah untuk menjenguk Lala.

Tok tok tok..

Acha mengetuk pintu rumah Lala dengan tangan kanannya, Karena di tangan kiri Acha ada pelastik yang berisi bubur untuk Lala.

Beberapa menit kemudian Niko membuka pintu.

"Masuk "

"Gue langsung ke kamar Lala aja ya!" ucap Acha dan langsung menuju kamar Lala

Acha memang sudah sangat hafal letak rumah ini, sudah dari kecil rumah ini menjadi tempatnya bermain dengan Lala.

Acha langsung membuka pintu kamar Lala yang tidak terkunci.

"Acha, gue kira siapa!" ucap Lala kaget dengan kehadiran Acha

"Nih gue bawain bubur" ucap Acha sambil menyodorkan bubur tersebut ke tangan Lala

"Gue baru aja makan, nanti deh gue makan buburnya" jawab Lala dan meletakkan bubur tersebut di atas meja dekat kasurnya

"Udah lama ya ternyata gue gak ke kamar lo" ucap Acha sambil melihat seisi kamar Lala.

"Btw itu kok ada lemari baru." ucap Acha sambil menunjuk lemari di sudut ruangan itu.

"Em iya, baju baju gue gak muat lagi di lemari yang satu"

"Em lo gak ada rekomendasi film baru Cha" ucap Lala agar Acha tidak fokus melihat lemari baru itu.

"Pasti nya ada dong." ucap Acha sambil membuka hp nya

****

Setelah kurang lebih 2 jam di kamar Lala. Acha pun berpamitan pada sahabatnya itu

"Gue balik ya La, kayanya udah mau hujan" ucap Acha sambil melihat ke arah jendela.

Dan memang benar lagit sudah tampak gelap.

"Lo pulang naik apa?"

"Biasa lah naik ojek online"

"Tadi ke sini naik ojek online juga?"

"Iya, emang kenapa?"

"Gapapa, gue kira lo jalan kaki"

"Ya enggak lah, walau pun rumah kita deket gak jalan kaki juga dong Lala." protes Acha

"Yaudah gue balik, bye bye" ucap Acha dan meninggalkan kamar Lala

Acah berjalan ke arah ruang tamu, karena di rumah ini pintu keluar harus melewati ruang tamu, dan al hasil Acha bertemu lagi dengan Niko.

"Gue balik ya nik, jagain Lala!" ucap Acha pada Niko

"Mau gue anter?"

"Gak usah gue udah mesen ojek online" ucap Acha dan menuju pintu keluar.

Tapi Niko tetap mengantarkan Acha walau hanya Sampai di depan pintu, Niko hanya ingin memastikan bahwa gadis itu benar benar pulang naik ojek online.