Chereads / Aku dan Kau "bukan kita" / Chapter 25 - panik

Chapter 25 - panik

Akhirnya setelah kemarin libur sehari, Hari ini Niko sudah bisa kembali masuk sekolah. Sebenarnya kemarin pun Niko hanya bersantai santai saja seharian di rumah, kondisi tidak terlalu memprihatinkan tetapi ia terpaksa menuruti perintah mamanya yang menyuruh Niko untuk berisitirahat saja di rumah. Tidak bisa di pungkiri pasti kebanyakan siswa akan langsung merindukan suasana kelas walau hanya sehari tidak mengunjunginya, begitu juga dengan Niko. Suasana kelas yang ramai memang menjadi daya tarik tersendiri di setiap hati para siswa. Karena sejatinya jam kosong lebih menarik dari pada libur.

Tentunya sebelum berangkat ke sekolah Niko mampir dulu kerumah Acha untuk menjemput gadis itu, tugas untuk mengantar jemput Acha udah menjadi pilihan Niko sendiri tanpa paksa. Bahkan saat sudah pura pura putus dari Acha ia tetap melaksanakan tugasnya.

"Cha,Lo kenapa sih kemaren langsung lari dari rumah gue?" tanya Niko saat sudah membonceng Acha menunju sekolah.

"Oh itu gue baru ke inget kalo ada janji sama Lala dan Diana" jawab Acha mencoba mengelak.

"Niko, nanti kalo udah sampe parkiran lo jangan ada ngomong sama gue ya! terus nanti gue jalan duluan, lo jangan langsung ngikutin. tunggu kira kira gue udah jauh ok!" ucap Acha menjelaskan lanjutan rencana mereka

"Iye!"

.....

Setelah Sampai di parkiran Acha langsung turun dari motor dan melepaskan helem dengan buru buru lalu langsung pergi meninggalkan Niko, seperti kesepakatan keduanya tadi.

Acha sedikit mempercepat langkahnya menuju kelas karena saat ini ia memang sedang  buru buru untuk menumui Lala. Acha yakin Lala pasti sudah sampai di sekolah, Lala adalah siswi yang sangat on time dan jauh berbeda dengan Acha yang selalu sampai di sekolah kejar kejaran dengan bel masuk.

kebetulan hari ini Diana tidak masuk sekolah karena sedang ada acara keluarga di luar kota, Diana memang sangat sering libur mendadak bahkan untuk urusan yang tidak terlalu penting. Tidak ada niat sekolah anak ini.

Sampai di kelas Acha langsung duduk ditempat duduk diana, tentu saja karena Acha sudah tahu bahwa hari ini Diana tidak masuk sekolah. Pasalnya tadi malam mereka sudah membahas hal ini di grup.

"La, Lo punya saudara gak sih?" tanya Acha tanpa basa basi pada Lala setelah duduk di samping kawan bicaranya.

"Astaga Acha gue sama lo udah temenan dari TK masa lo gak tau kalo gue anak tunggal!" jawab Lala dengan sangat keras sampai sampai satu kelas melihat ke arah mereka berdua

"Iiiihhh gak usah tereak tereak Lala. kan gue cuma nanya!" Acha menutup mulut Lala agar gadis ini berhenti membuat orang orang di dalam kelas melihat ke arah mereka.

"Pertanyaan lo aneh sih!" akhirnya Lala bisa berbicara setelah Acha melepas tangan nya dari mulut Lala.

...

Malam hari setelah makan malam bersama dengan keluarga. Roy duduk di teras untuk mencari angin sejuk yang sering bersimpang siur di malam hari.

Tak lama saat Roy sedang duduk santai tiba tiba anak perempuan satu satunya menghampiri ia sambil berdiri di depan pintu.

"Papa ngapain di sini malem malem?" tanya Acha basa basi

"Duduk Cha cari angin!" jawab Roy pada anak perempuannya

" pah, papa kenal sama papanya lala kan?"

"Kenal lah, kan satu kantor sama papa."

"nama mamanya lala siapa sih pa?" tanya Acha mulai memancing informasi seputar keluarga Lala

"Kamu kenapa tiba tiba nanya ini?"

"Gakpapa tanya doang"

"Nama mama nya Lala itu Jania!" jawab Roy tanpa melihat ekspresi Acha saat mendengar nya

Mendengar ucapan papanya, Acha langsung mengarahkan posisi badannya yang tadi di samping roy menjadi tepat di depannya.

"Pah, nama mama nya Lala itu Sinta bukan Jania!" tegas Acha yang langsung berdiri dengan spontan

"OOO iya papa salah, itu Jania nama istri teman papa yang satu lagi" ucap Roy mencoba mengelak

"Pah, jangan bohong! aku tau siapa itu Jania. dia Istri papanya lala juga kan!" ucap Acha tegas

"Ngomong apa sih kamu Acha, udah ah papa mau masuk!" ucap Roy sambil berdiri untuk menghindari pertanyaan pertanyaan putrinya yang ia sendiri tidak tahu dari mana putrinya mengetahui informasi ini

"papa tau kan semua tentang keluarga Lala?" tanya Acha lagi sambil mencegah Roy untuk berdiri

"Papa mau tau Acha tau dari mana? Acha tau setelah Acha liat foto keluarga nya Niko! Niko itu anak nya papanya Lala juga ternyata pah!" akhirnya Acha menjelaskan semua yang ia tahu.

"Maksudnya kamu Niko itu anak nya Wildan dan Jania gitu?"

"Iya pah, kenapa papanya Lala kaya gitu sih? bahkan Lala juga gak tau pah soal ini!"

"Acha kamu dengar papa! jangan ikut campur masalah keluarga mereka. kamu pura pura gak tau aja soal ini" pintah Roy sambil memegang kedua bahu Acha

"Kok gitu sih pah, kasian Lala kalo kaya gini kan berarti Niko sama Lala itu sodara, mereka harus tau!"

"Nanti pasti ada saatnya, tapi jangan kita yang membongkar semuanya."

"Inget ya kamu jangan pernah ngasih tau siapa siapa soal ini! " ucap Roy lalu berjalan masuk ke dalam rumah

Di posisi ini Acha serba salah,dia sangat ingin memberitahukan yang sebenarnya pada Lala dan Niko tapi dia takut semua nya jadi berantakan dan memang benar tidak seharusnya mereka tahu semua ini dari mulut Acha.

...

Keesokan hari nya setelah pulang sekolah Acha dan Niko singgah di warung sate langganan Acha, yang sekarang sudah menjadi tempat dimana Acha dan Niko sering singgah sepulang sekolah.

Acha dan Niko  sering makan di sini karna Acha suka sekali dengan sate, bahkan makanan ini sudah di nobatkan menjadi makanan kesukaan Tamara Camelia.

"Lo suka makan sate, masak sate bisa gak?" tanya Niko saat pesanan mereka sudah datang dan menatap Acha yang sangat lahap menyantap setiap daging yang berbaris di tusuk sate.

"Kalo tinggal ngipas ngipasnya yahbisa lah."

"Ya bukan cuman ngipas doang dong maimunah tapi juga sama bikin bumbu nya"

"Nah, kalo itu gue belom pernah coba." ucap Acha sambil memasukkan sate kedalam mulutnya

"Makanya sekali sekali belajar masak!"

"Tenang aja nanti kalo gue udah punya suami pasti gue bisa masak kok. nanti suami gue bakal gue masakin sate setiap hari. masak nya pake cinta lagi!"

"Dih emang ada yang mau sama lo?" ucap Niko ketus

"Yang mau sama gue mah banyak, cuma sering gue tolak aja. karna lagi menunggu sesuatu yang lebih pasti." ucap Acha dengan sombong

"Kalo pasti gak bakal bikin nunggu kali!"

"Iya juga ya"

Tiba tiba hp Niko berbunyi.

"Halo ini siapa ya?" tanya Niko saat menerima telfon dengan nomor yang tidak di kenal

Setelah mengucapkan satu kalimat itu  Niko langsung menyuruh Acha naik ke motor dan bergegas pergi dari tempat itu.

"Ayo, Cha buruan naik!" suruh Niko yang sudah berada di atas motornya

"Mau kemana? kan satenya belom habis" ucap Acha sambil mengangkat satu tusuk sate di genggaman nya.

"Udah buruan" paksa Niko

Karena Niko tampak panik, tanpa berpikir panjang Acha langsung naik ke atas motor Niko. Dan dengan pasrah meninggalkan satenya.

Di motor beberapa kali Acha mencoba bertanya pada Niko tapi tidak ada respon balik dari Niko atas pertanyaannya.

Akhirnya Acha memutuskan untuk diam dengan  pertanyaan yang masih ada di kepala yaitu mau kemana Niko membawanya. Entah kenapa walaupun tidak tahu ingin di bawa kemana tetapi bila sama dengan Niko, Acha merasa aman.

Tidak lama di menyusuri jalanan akhirnya Niko membelokkan motornya ke arah rumah sakit.

"Niko kok kita ke sini sih? siapa yang sakit? "Acha kembali bertanya

Lagi lagi tidak ada jawaban dari Niko, malah ia langsung berlari masuk ke dalam dan tentunya Acha langsung membuntuti langkah Niko dari belakang.

Acha terus berlari di belakang Niko tanpa tau apa yang terjadi.

Rasa penasaran Acha tiba tiba berubah menjadi rasa takut. Tidak tahu apa yang di takutkan karena dirinya pun belum tahu apa tujuan mereka ke tempat ini. Tetapi rasa takut itu muncul saat Acha melihat ekspresi cemas Niko, baru kali ini Niko terlihat secemas itu.