Maura baru terbangun dari tidurnya, setelah siang seperti ini, Maura baru bisa meraih dunia nyatanya.
Maura melihat sekita, rupanya Maura telah berada dikamarnya.
Mungkin memang Ervan yang memindahkannya semalam, Maura tersenyum mengingat semuanya.
Bersama Ervan, Maura sadar itu memang kesalahan, tapi Maura tak bisa menghindarinya.
"Ervan sudah pergi rupanya, kenapa gak pamit"
Maura meraih ponselnya, berniat melihat jam disana, Maura justru lebih tertarik pada notif pesan dilayarnya.
"Maura membukanya, dan itu dari Ervan"
*bukalah kotak warna abu dan merah, hadiah dari ku semalam*
Maura melirik meja, semua telah tersimpan rapi disana.
Maura menyimpan ponselnya dan turun dari tempat tidur menuju meja, membawa 2 kotak yang Ervan maksud, Laura duduk dikursi.
"apa ini"
Maura membuka kotak abu lebih dulu, Maura tersenyum, isinya adalah dress selutut dengan tali kecil disebelah kiri pundaknya.
"putih"
