Saat siang hari, Firly kembali membawa Kania ke rumah sakit, dan itu memang permintaan Kania sendiri.
Entah apa tujuannya, yang jelas Kania meminta diantar ke rumah sakit lagi.
Tidak ada penolakan apa pun, Firly menyetujuinya tanpa sempat mendebatnya sama sekali.
Keduanya sudah menyempatkan untuk makan terlebih dahulu, sehingga sampai rumah sakit mereka tidak akan repot karena merasa lapar.
"Firly, sekarang disana juga akan banyak orang lagi"
"entahlah, aku tidak tahu jadwalnya seperti apa"
Kania mengangguk dan terdiam, itu memang benar karena Firly memang bersama Kania sejak kemarin sampai Jakarta.
"Firly aku minta maaf untuk semuanya, aku memang sudah keterlaluan sama kamu"
"tidak masalah, yang penting aku sudah jujur dan kamu sudah membuktikan sendiri"
Kania tersenyum dan mengangguk, mungkin Kania juga harus meminta maaf pada Maura karena sudah menuduhnya juga.
