Revan terdiam mentap dua wanita itu, ditengah isakan Laura,,l fikiran Revan juga mulai kacau.
"Bagiamana Laura, kamu tetap pada keputusan mu, atau justru berubah fikiran"
Revan melirik Laura lagi, menatapnya dengan segudang pertanyaan.
"d-i-a a-d-a-l-a-h o-r-a-n-g y-a-n-g m-e-n-g-i-n-g-i-n-k-a-n p-e-r-p-i-s-a-h-a-n k-i-t-a"
"Riana"
Ucap lantang orang dibelakangnya setelah Laura menyelesaikan isyaratnya, Revan menoleh dan menantap Riana.
Ya .... dua orang itu adalah Intan dan Riana, mereka datang bersamaan saat ini.
Revan menggeleng .... apa maksud semua ini,,bagaimana bisa seperti ini.
Laura mengahadapkan Revan kembali padanya, dan kembali berisyarat.
"a-k-u m-u-n-d-u-r, a-k-u m-e-n-y-e-r-a-h d-e-n-g-a-n s-e-m-u-a i-n-i, m-a-a-f"
Revan kembali menggeleng, omong kosong apa ini, apa maskud semua ini.
Ada apa dengan Laura, dan ada apa dengan mereka semua.
Laura lantas pamit dan pergi dari semuanya, Laura pergi ditemani air mata yang terus mengalir di pipinya.
"Laura"
