Patricia berjalan dan membukakan pintu, sudah berkali-kali bel rumahnya itu berdenting.
"permisi tante"
"Kania"
Patricia tersenyum melihat sosok dihadapannya.
"kamu jadi kesini"
"Firly gak ada ke rumah sih"
"iya Firly lagi istirahat"
"tante disini, om ada juga"
"gak ada, tante juga baru sampai"
Kania mengangguk, sudah pasti Christ memang jarang sekali ada bersama mereka.
"Firly mana"
"ada di kamar, Firly sedang tidak enak badan sekarang"
"Firly sakit"
"iya, Firly terlalu stres memikirkan proyeknya di Aceh, Firly ingin kembali kesana tapi tante melarang, sekarang Firly malah sakit"
Kania terdiam, mungkin memang salah Kania sekarang Firly sakit.
Kalau bukan karena mengantar Kania pulang, mungkin Firly masih ada di Aceh sekarang dan bisa mengurusi proyeknya disana.
"Kania, kamu kenapa, sakit lagi"
Kania tersenyum dan menggeleng, Kania meminta izin untuk menemui Firly sekarang.
"boleh, ayo masuk biar tante antar ke atas ya"