Secangkir teh hangat dan sepiring kue telah tersedia di meja, tapi sejak tadi hidangan itu hanya dibiarkan tanpa disentuh sedikit pun.
Gista menghampiri Gilang yang sejak pulang dari pantai hanya diam saja, Gilang melamun tanpa henti, sudah pasti Gilang memikirkan Maura setelah pertemuan mereka tadi sore.
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, tapi Gilang masih setia dengan lamunannya.
Gista sudah berkali-kali datang dan pergi, membiarkan Gilang dengan lamunannya, tapi ternyata itu tak juga berakhir.
Dan sekarang, Gilang sampai tak sadar dengan kedatangan Gista yang juga telah duduk disampingnya.
Ada apa dengan Gilang, bukankah ia yang meyakinkah Gista tentang sosok Maura yang tak lagi hatinya.
Tapi kenapa Gilang justru memikirkannya lagi, bahkan sampai mengabaikan keberadaan Gista di sampingnya, apa itu berarti Maura masih ada di hati Gilang.
"kamu masih memikirkan Maura"
Ucap Gista, tapi Gilang tak mendengarnya, fokusnya terlalu dalam memikirkan Maura.
