Angga, Riska, Revan terlihat berada di rumah sakit, setelah penyelidikan awalnya selesai, mereka memutuskan untuk segera ke rumah sakit, untuk mengetahui kondisi korban.
Rupanya disana sudah ada pihak keluarga korban, mereka terlihat gelisah, dan ada salah satu dari mereka yang menangis.
Mungkin itu ibunya, Revan menyapa mereka semua, memeperkenalkan diri, dan bertanya perlahan tentang keadaan korban saat ini.
"saya juga tidak tahu pak"
"kenapa tidak tahu, bukankah sudah sejak tadi
"pasien terlamat ditangani, karena dokternya sedang penuh"
"kenapa seperti itu, memangnya dokter cuma satu, harusnya diutamakan dong, ini kan sangat darurat"
"saya juga tidak mengerti pak"
"dia masih diperiksa sekarang"
"masih pak"
Revan mengangguk dan terdiam, setelah melirik Angga dan Riska sesaat, Revan kembali bergelut dengan fikirannya sendiri.
