Angga berjalan memasuki ruangan Revan, setelah sekian lama, akhirnya Angga bisa kembali menginjak kantornya.
Revan menoleh dan mempersilahkan Angga untuk duduk, Revan tak tahu tentang kedatangan Angga kali ini.
"sibuk"
"gak terlalu, sebagian sudah Vanya kerjakan"
Angga mengangguk, Revan memang selalu mampu dalam mengurusi kantor.
Angga merasa tak salah memberikan kepercayaan itu pada Revan.
"papa ada apa kesini"
"Laura gak kesini"
Revan menggeleng, apa Angga lupa jika sekarang Laura selalu disibukan dengan urusan Restoran.
"jadi mau bagaimana hubungan kalian"
Revan megernyit, tangannya yang sejak tadi masih sibuk menulis, langsung terhenti setelah mendengar pertanyaan Angga.
"bagaimana"
"maksudnya gimana"
"ya kelanjutannya"
"papa kan udah tahu, kenapa masih bertanya"
"ya apa"
Revan menarik nafasnya dalam, menghembuskannya dengan cepat, apa Angga akan mendebatnya lagi kali ini.
"Revan mau menikahi Laura, itu yang selalu Revan katakan dari dulu"
