Chereads / Latief / Chapter 24 - 24

Chapter 24 - 24

Setelah berpamitan akhirnya keluarga Latief pulang kerumah,selama diperjalanan Latief banyak diberikan pertanyaan oleh orangtuanya.

"Gimana nak rasanya menjadi seorang santri?" tanya Aisyah

"Awalnya sih aku gak terlalu nyaman karena jauh dari ibu sama ayah, tetapi mungkin karena sudah terbiasa jadi nyaman deh, apalagi punya teman yang baik banget" jawab Latief

"Teman yang kamu maksud itu tadi yang kamu kenalin kepada ibu sama ayah?"tanya Aisyah lagi

"Iya bu,tetapi ada juga satu lagi yang dekat dengan aku dia juga baik bu,namanya Putra" ujar Latief memuji Putra

"Ouh gitu ya, jadi karena teman-temannya baik, kamu nyaman dipesantren,ibu jadi senang mendengarnya" ujar Aisyah

"Iya bu" respon Latief

"Memang awalnya dalam menempuh ilmu dipesantren itu membuat kita tidak nyaman tetapi Insyaallah kalau dijalani dengan hati yang ikhlas pasti akan menjadi nyaman,ayah juga pernah merasakan seperti itu" ujar Husein

"Iya benar juga tuh yah,ayah dulu pernah pesantren?" respon Latief yang diakhiri dengan pertanyaan

"Iya dulu ayah juga pesantren tapi sambil bersekolah juga,karena dulu ilmu yang diajarkan disekolah tidak diajarkan dipesantren,tetapi setelah ayah mendengar informasi dari teman ayah, ternyata ada pesantren yang memadukan ilmu umum juga yang diasuh oleh teman dekat ayah sewaktu sekolah di Smp, ayah sangat senang sekali mendengarnya dan menitipkan kamu dipesantren yang kamu tempati saat ini" ujar Husein panjang lebar

"Ouh jadi Pa Kyai Mahfuz itu teman dekat ayah, pantas saja beliau baik sekali ke aku" respon Latief

"Iya Pa Kyai Mahfuz teman dekat ayah,beliau baik kepada kamu bukan karena kamu anak dari teman dekat beliau tetapi mungkin karena kamu pintar" respon Husein

"Mungkin kali ya ?" jawab Latief

"Lah kok mungkin?,kamu sekarang masih baca iqra atau sudah bisa baca Al Qur'an?"

"Alhamdulillah bu, dalam waktu 1 tahun Latief bisa membaca iqra dengan lancar dan beralih membaca Al Qur'an" jawab Latief

"Subhanallah kamu hebat nak" kagum Aisyah kepada anaknya

"Alhamdulillah bu" respon Latief

"Itulah penyebab beliau baik kekamu karena kamu sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, ouh iya, hafalan kamu sudah sampai mana?" respon Husein yang diakhiri pertanyaan

"Alhamdulillah, surat surat pendek hampir semuanya aku sudah hafal hanya tinggal beberapa surat lagi, aku tahun depan ikut lomba Tahfiz juz amma loh yah" jawab Latief

"Syukur lah kalau begitu ayah jadi senang mendengarnya, itulah alasan yang lebih jelas mengapa Pa Kyai Mahfuz dekat dengan kamu" respon Husein

Setelah lama mereka berbincang akhirnya mereka pun sampai dirumah.

"Alhamdulillah,tidak terasa sudah sampai rumah lagi" ujar Latief

"Kamu kangen ya sama keadaan rumah?" tanya Aisyah

"Iya bu,aku sangat kangen sekali" jawab Latief

"Yasudah karena waktu berbuka masih lama, kamu tidur saja dikamar, nanti ibu bangunkan kamu kalau waktu berbuka sudah tiba" perintah Aisyah

"Kayaknya Latief mau tadarus aja deh bu, soalnya gak biasa tidur siang apalagi tidur sore-sore, kalau kata guru dipesantren tidur sore-sore itu mengundang penyakit lebih baik dipakai untuk belajar atau hal lainnya yang bermanfaat" jawab Latief panjang lebar

"Yasudah kamu sekarang tadarus aja" respon Aisyah

"Kalau begitu, nanti ba'da isya mau ikut ayah takbiran dimasjid tidak?" tanya Husein

"Eh jangan yah nanti Latief tidurnya kemalaman dan bisa telat ikut sholat idul fitrinya" respon Aisyah

"Gak apa-apa bu, cuman sampai jam 10 malam,nanti juga aku pulang, gak sampai shubuh kok bu" respon Latief

"Yasudah kalau begitu,ibu mengizinkan kamu untuk mengikuti takbiran dengan Ayah" ujar Aisyah

"Terimakasih ibu" jawab Latief

Aisyah hanya menjawabnya dengan senyuman.

Setalah beberapa lama akhirnya waktu menjelang berbuka puasa hampir tiba beberapa menit lagi.Aisyah pun menemui anaknya dikamar yang baru saja selesai tadarus untuk mengajaknya berbuka.

"Ayo nak, kita siap-siap untuk berbuka" ajakan Aisyah

"Iya bu" jawab Latief

Setelah itu keluarga Latief berkumpul untuk berbuka puasa,setelah mereka selesai berbuka lalu mereka pun melaksanakan sholat maghrib berjama'ah, setelah itu sambil menunggu waktu isya mereka menonton televisi untuk mendengarkan berita penempatan tanggal 1 syawal,dan ternyata jatuh pada hari ini.Dan setelah itu Latief ikut ayahnya kemasjid untuk sholat isya berjama'ah dan ikut serta mengumandangkan takbir.

"Ayo nak kamu jadi kan ikut takbirannya" ajak Husein kepada anaknya

"Iya ayah jadi, ibu aku berangkat ya" respon Latief lalu meminta izin kepada ibunya

"iya hati-hati ya sayang" respon ibunya sambil mengusap lembut kepala Latief

"Iya bu" jawab Latief

Setelah itu Latief dan ayahnya berangkat kemasjid, dan setelah sholat isya,Latief ikut mengumandangkan takbir bersama ayahnya,tidak terasa juga jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, lalu Latief pun meminta izin kepada ayahnya untuk pulang karena sudah berjanji kepada ibunya hanya mengikuti takbiran sampai jam 10.

"Ayah aku pulang duluan ya, udah jam 10 malam nih" pamit Latief kepada ayahnya

"Iya hati hati dijalan ya nak" jawab Husein

Setelah itu Latief pun pulang kerumah untuk tidur agar tidak kesiangan bangunnya.

Tibalah pagi hari

"Nak bangun ya sudah pagi nih" ajak Aisyah sambil membangunkan Latief

"Iya bu, aku mandi dulu ya" jawab Latief

Setelah beberapa lama akhirnya keluarga Latief pun sudah siap untuk berangkat kemasjid melaksanakan sholat idul fitri.

Setelah melaksanakan sholat idul fitri Latief dan keluarganya pergi untuk mengunjungi rumah saudaranya,hal ini sudah menjadi tradisi keluarga Latief ya saja waktu itu Latief masih kecil jadi belum mengerti apa-apa,tetapi sekarang ia sudah besar dan ketika Latief dan keluarganya mengunjungi rumah nenek dan kakeknya yang lumayan jauh karena diluar kota,nenek dan kakeknya Latief beserta saudara-saudaranya sangat senang melihat Latief sudah tumbuh dewasa.

Lalu ayah dan ibunya Latief meminta izin kepada nenek dan kakeknya Latief untuk menginap dirumah mereka selama lebaran.

"Bu...Pa..., kita minta izin untuk tinggal disini selama lebaran boleh ya" Husein meminta izin kepada orangtuanya dan mertuanya juga

"Iya boleh kok, justru kami sangat senang mendengarnya" ujar ibunya Husein

"Terimakasih Bu... Pa... " Aisyah mengucapkan terimakasih

"Iya sama-sama" kali ini yang menjawab ibunya Aisyah

Orangtua Husein dan Aisyah sengaja tinggal dalam satu rumah agar memudahkan untuk berkunjung walaupun letak rumahnya hanya berbeda kota,tetapi itu tidak akan menjadi penghalang untuk bersilaturahmi.

Setelah itu Latief berkeliling disekitar rumah kakek dan neneknya untuk melihat pemandangan dan bersilaturahmi kepada tetangga disekitar rumah nenek dan kakeknya,setelah itu keluarga besar Latief menghabiskan waktu lebarannya untuk berkumpul bersama keluarga.

Jangan lupa vote dan komennya ya

semoga cerita yang author buat menarik perhatian para pembaca ya

Terimakasih